Pengertian Range Of Motion
wikihow

Pengertian Range Of Motion, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya

Pengertian Range Of Motion

Pengertian Range of motion (ROM) adalah istilah standar untuk menunjukkan batas/ukuran gerakan sendi yang normal. ROM juga digunakan sebagai dasar untuk menentukan pergerakan sendi yang abnormal.

Menurut Potter, lintasan adalah jumlah gerakan terbesar yang dapat dilakukan dengan persendian di salah satu dari tiga bidang: melintang, dahi, atau melintang. Range of motion (ROM) adalah gerakan yang biasanya dapat dilakukan oleh sendi tersebut. Rentang gerak dibagi menjadi dua jenis, ROM aktif dan ROM pasif.

Area gerakan adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakkan setiap sendi dalam gerakan normal, aktif atau pasif.

Pengertian Range Of Motion
blogspot

Tujuan dari Range Of Motion adalah:

  1. Menjaga atau mempertahankan kekuatan otot
  2. Menjaga mobilitas sendi
  3. Merangsang peredaran darah
  4. Mencegah deformasi.

Menurut Suratun, Heryat, Manurung, dan Raenah, klasifikasi ROM adalah sebagai berikut:

1) ROM aktif adalah untuk klien dengan kelemahan otot lengan dan kaki pada latihan tulang dan sendi dimana klien tidak dapat melakukan sendiri. sehingga klien membutuhkan bantuan perawat atau keluarga

2) ROM Pasif adalah latihan ROM yang dilakukan pasien sendiri tanpa bantuan perawat dalam segala gerakannya. Indikasi ROM aktif adalah semua pasien yang akan dirawat dapat melakukan ROM umum dan kolaboratif.

Menurut Johnson, tujuan dari batasan gerak (ROM) adalah untuk:

  1. Mempertahankan tingkat fungsi dan mobilitas yang ada pada anggota tubuh yang rusak
  2. Mencegah spastisitas dan memperpendek struktur sistem muskuloskeletal
  3. Mencegah komplikasi vaskuler yang disebabkan oleh mobilitas
  4. Memfasilitasi kenyamanan.

Prinsip dasar latihan ROM Menurut Suratun, yaitu:

  1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dilakukan minimal 2 kali sehari
  2. ROM harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati agar tidak melelahkan pasien.
  3. Usia pasien, diagnosis, dan lama tirah baring harus dipertimbangkan saat merancang berbagai program bisnis (ROM).
  4. Tubuh yang dapat melakukan ROM adalah leher, jari tangan, lengan, siku, bahu, tumit, atau pergelangan kaki.
  5. ROM dapat dilakukan pada semua sendi yang diduga mengganggu proses penyakit. pada waktu yang tepat, misalnya setelah mandi atau berobat rutin.

Apa Saja Jenis-Jenis ROM?

• Latihan ROM aktif

Latihan dengan memohon klien memakai otot buat melaksanakan gerak mandiri.

• Latihan ROM aktif dengan pendampingan( active- assisted)

Latihan gerak mandiri dengan dibantu ataupun didampingi oleh perawat ataupun tenaga kesehatan lain.

• Latihan ROM pasif

Latihan ROM yang dicoba oleh perawat ataupun tenaga kesehatan lain kepada klien yang tidak sanggup ataupun mempunyai keterbatasan pergerakan.

Kapan Waktu Dilaksanakan ROM?

1. Idealnya sekali dalam satu hari.

2. Latihan tiap- tiap dicoba+- 10 hitungan.

3. Mulai latihan pelan serta bertahap.

4. Upayakan hingga gerakan penuh, tetapi jangan memaksakan gerakan klien, senantiasa sesuaikan dengan batasan toleransi gerakan penderita.

5. Perhatikan reaksi penderita, Hentikan apabila terasa reaksi perih serta lekas konsultasikan ke tenaga kesehatan.

Gimana Metode Melaksanakan Gerakan ROM?

ROM pada bagian jari- jari (Fleksi serta Ekstensi)

1. Pegang jari- jari tangan penderita dengan satu tangan sedangkan tangan lain memegang pergelangan.

2. Bengkokkan( tekuk/ fleksikan) jari- jari ke dasar.

3. Luruskan jari- jari( ekstensikan) setelah itu dorong ke balik( hiperekstensikan).

4. Gerakkan ke samping kiri kanan( Abduksi- adduksikan).

5. Kembalikan ke posisi dini.

ROM pada pergelangan kaki (Fleksi serta Ekstensi)

1. Letakkan satu tangan pada telapak kaki penderita serta satu tangan yang lain di atas

2. Pergelangan kaki, jaga kaki lurus serta rileks.

3. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari- jari kaki ke arah dada ataupun ke bagian atas badan penderita.

4. Kembalikan ke posisi dini.

5. Tekuk pergelangan kaki menghindari dada penderita. Jari serta telapak kaki ditunjukan ke dasar.

ROM pada pergelangan kaki (Infersi serta Efersi)

1. Pegang setengah bagian atas kaki penderita dengan tangan kita( pelaksana) serta pegang pergelangan kaki penderita dengan tangan satunya.

2. Putar kaki dengan arah ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki yang lain.

3. Kembalikan ke posisi semula.

4. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menghindari kaki yang lain.

5. Kembalikan ke posisi dini.

ROM pada bagian paha (Rotasi)

1. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki penderita serta satu tangan yang lain di atas lutut penderita.

2. Putar kaki ke arah penderita.

3. Putar kaki ke arah pelaksana.

4. Kembalikan ke posisi semula.

ROM pada paha (Abduksi serta Adduksi)

1. Letakkan satu tangan perawat di dasar lutut penderita serta satu tangan pada tungkak.

2. Angkat kaki penderita kurang lebih 8 centimeter dari tempat tidur serta pertahankan posisi senantiasa lurus. Gerakan kaki menghindari tubuh penderita ataupun ke samping ke arah perawat.

3. Gerakkan kaki mendekati serta menghindari tubuh penderita.

4. Kembalikan ke posisi semula.

5. Mencuci tangan sehabis prosedur dicoba.

ROM pada bagian lutut (Fleksi serta Ekstensi)

1. Letakkan satu tangan di dasar lutut penderita serta pegang tungkak penderita dengan tangan yang lain.

2. Angkat kaki, tekuk pada lutut serta pangkal paha.

3. Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada penderita sepanjang bisa jadi serta semampu penderita.

4. Turunkan serta luruskan lutut dengan senantiasa mengangkut kaki ke atas.

5. Kembalikan ke posisi semula.

6. Mencuci tangan sehabis prosedur dicoba.